Pasar batu yang terletak di daerah Sebengkok, Tarakan, Kalimantan Utara, akhirnya ludes terbakar. Kebakaran terjadi pada 11.40, dan sampai tulisan ini dibuat, masih belum diketahui penyebabnya. Api dikatakan bermula dari rumah kosong di bantaran sungai Sebengkok, dan meluas karena pengaruh angin kencang. Tidak tanggung-tanggung, dilansir dari iNews.id, Berdasarkan data sementara dari pihak kecamatan, kebakaran menghanguskan bangunan di empat RT yang dekat dengan Pasar Lingkas Batu, masing-masing di RT 24 sebanyak 158 rumah dan 48 toko. Kemudian di RT 04 sebanyak 2 rumah, RT 05 ada 4 rumah dan RT 01 ada 2 rumah.
Kejadian pilu ini mengawali sebuah cerita di awal tahun ini, walaupun tidak memakan korban jiwa, namun banyak korban yang kehilangan tempat tinggalnya sehingga harus berada di pengungsian. Pemerintah dengan sigap mengeluarkan tanggap bencana hingga 14 hari ke depan. Tidak hanya pemerintah yang memang harus mengambil sikap di sana, tapi juga masyarakat Tarakan.
Sampai saat ini, kebakaran di Pasar Batu, Sebengkok, membuat semua lapisan masyarakat bergerak membantu. Ini memiliki vibes berbeda, karena setiap sudut di kota ini bergerak untuk meringankan korban kebakaran di Pasar Batu, Tarakan. Saya merasakan banyak kebaikan yang ada di kota ini.
Dari kejadian ini, banyak pemakluman yang terjadi seperti mati listrik berjam-jam tanpa keluhan masyarakat. Memang, kebakaran yang cukup besar ini berimbas pada pendistribusian listrik kota. Mengagumkannya, tidak banyak yang mengeluh di media sosial seperti biasanya.
Selain itu, Media sosial menjadi wadah yang baik karena tersebar banyak informasi bermanfaat keberadaan posko darurat, posko penerima sumbangan, hingga informasi gerakan sosial masyarakat untuk membantu korban musibah ini. Sebaliknya, waktu kejadian pengguna media sosial di Tarakan menjadi jurnalis dadakan yang live streaming di Facebook, sehingga banyak yang berpendapat jika kegiatan ini mengganggu petugas saat memadamkan api. HEHEHEHEHE
Walaupun begitu, dari adanya kejelekan tertutupi dengan sejuta kebaikan yang dilakukan masyarakat Tarakan dengan rasa kemanusiaan yang sesungguhnya. Karena adanya peristiwa ini masyarakat Tarakan bersatu, bekerja keras untuk membantu sesamanya, menepiskan perbedaan, dan melakukan banyak sekali kebaikan.
Entah ini perasaan saya saja atau bagaimana, namun saya merasakan hal yang demikian. Hari ini, saya banyak sekali melihat kebaikan di kota ini, besok-besok saya belum tau. Bayangin deh, vibes seperti ini bisa hadir dalam pemilihan gubernur mendatang. Mustahil, ya?